Berinus.com, Makassar – Aksi unjuk rasa Pengurus Cabang PMII Bukumba, Sulawesi Selatan, mendapatkan tindakan represif dari Pemerintah Kabupaten Bulukumba.
Unjuk rasa ini untuk menagih janji Bupati dan Wakil Bupati Bulukumba dalam 100 hari kerja setelah dilantik.
Andi Chaidir Alif, Ketua PC PMII Bulukumba mengatakan Bupati sempat menemuinya namun hal yang tak terduga terjadi menendang ban bekas dan memukul kader PMII saat unjuk rasa.
“Harusnya bupati tidak arogan dalam menerima aspirasi saat aksi mahasiswa, apalagi memasuki massa aksi dan menendang ban bekas. Tak hanya itu Satpol PP dengan ASN yang melakukan tindakan provokatif dan ini sangat disayangkan,” ungkap Chaidir.
Sementara itu, Muhtar Mursalim Ketua PKC PMII Sulsel mengecam tindakan represif dari pemerintah dan meminta kepada pihak Kepolisian agar mengusut pemukulan yang mengakibatkan adanya korban dari PMII Bulukumba.
“Kami dari PKC PMII Sulsel mendesak agar kepolisian Bulukumba secepatnya menindaklanjuti oknum yang telah menyebabkan banyaknya kader PMII yang terluka saat domontrasi” kata Muhtar.
Tak hanya disitu, Muhtar menegaskan jikalau belum ada tindakan dari aparat kepolisian untuk mengusut maka PKC PMII Sulsel akan memberi sebuah instruksi untuk lakukan aksi yang lebih besar.
“Jika dalam waktu dekat belum juga tidak ada kejelasan dari pihak kepolisian terkait oknum melakukan kekerasan, maka akan ada gelombang demonstrasi yang lebih besar dari seluruh kader PMII se-Sulawesi Selatan,” tegas Muhtar.